Teknik teknik Menggunakan Kamera DSLR
Untuk bisa menghasilkan gambar yang memiliki nilai seni,Seorang Fotografer harus bisa menguasai teknik-teknik mengunakan kamera DSLR.
Teknik teknik tersebut meliputi : Komposisi objek yang baik,pencahayaan yang seimbang dan fokus,untuk melatih itu semua tentu perlu latihan terus menerus, karena kepekaan kita akan semakin sering di asah, dengan komposisi akan cukup sulit di kuasai tanpa latihan dengan terus menerus, komposisi bukan hanya saja objek yang mempunyai susunan yang baik, melainkan juga posisi angle yang baik juga dimana fotografer mampu menemukan titik yang bagus.
Saat pengambilan gambar bisa kapanpun,dimana saja, baik siang, malam, pagi atau pun sore dengan mempertimbangkan pencahayaan, kondisi tempat pemotretan dan menguasai penggunaan kamera untuk mendapatkan hasil gambar yang andai inginkan.
Pada setiap kamera pasti memiliki karakteristik yang berbeda beda, oleh karena itu penting sekali bagi seorang fotografer untuk mengiasai teknik teknik menggunkakan kamera DSLR.
Berikut di bawah ini adalah teknik teknik dasat menggunakan Kamera DSLR yang perlu kita ketahui:
1. Fokus
(Gambar fokus lensa pada Kamera )
Pengaturan Fokus kamera secara manual dapat di lakukan dengan cara menggeser ke mode Manual(M) panel fokus yang ada di lensa.
Fokus manual sering di gunakan dalam minim cahaya seperti indoor atau kondisi pada malam hari. Gunakan mode auto dan fokuskan bergerak otomatis untuk menyesuaikan zoom, Beberapa teknik mengambilan gambar yang berkaitan degan jarak : 1. Extreme long Shot (Pandangan Sangat LuAS
2. Long shot (Pandangan Lebih Dekat)
3. Medium Long Shot (Manusia dari lutut sampai kepala)
4. Medium Shot (Objek diatas pinggang sampai kepala)
5. Medium Close Up (Objek manusia dari dada sampai kepala)
6. Close Up (Wajah)
7. Big close Up (Hidung/mata)
8. Extreme close Up (Pori-pori Kulit.
2. Shutter Speed
Shutter Speed adalah pengaturan kecepatan buka tutup rana atau jendela di sebuah kamera,Pengaturan Shutter Speed dalam satuan detik misalnya 1/1000 atau 1/25,waktu buka tutup rana jendela sehingga cahaya yang masuk ke image sentor lebih sedikit misal nya 1/125,sebaliknya apabila angka satuannya semakin besar misal 1/1000 maka akan semakin cepat buka tutup rana/jendela kamera sehingga cahaya yang masuk ke image sensor lebi banyak untuk membidik objek.
(Gambar Shutter speed Cepat)
Untuk menghasilkan foto sesuai gambar yang kita inginkan maka kita membutuhkan pengaturan shutter speed pada kamera,apabila pengambilan gambar pada malam hari,pada shutter speed yang rendah dan diperlukan monopod atau tripot,agar mengantisipas gambar tidak goyang dan gambar yang dihasilkan tidak goyang atau kabur.
3. ISO
(Gambar Pada perubahan ISO Kamera )
ISO adalah tingkat kesensitifan sensor pada kamera. Semakin tinggi ISO pada kamera semakin sensitif pula sensor sehingga gambar yang dihasilkan akan memiliki kelebihan cahaya, sebaliknya semakin rendah ISO settingan pada kamera makan semakin minim pula cahaya yang masuk ke sensor kamera, Seperti gambar diatas,semakin rendah pengaturan ISO maka akan semakin rendah pula noise,apabila semakin tinggi ISO makan akan semakin tinggi pula Nosenya. Anda harus bisa menggunkan Setting ISO yang pas untuk kamera anda, ISO tinggi digunakan pada saat malam hari atau pada saat disuatu ruangan yang minimun cahaya. Agar gambar yang di hasilkan maksimal gunakanlah ISO 100 dan ingat menaikkan ISO juga berarti menaikkan noise pada Kamera anda.
4. Diafragma
(Gambar Pengaturan Diafragma pada Kamera)
Diafragma atau disebut juga dengan Aperture ini disimbolkan dengan (f/aperture) yaitu pengaturan bukaan pada lensa kamera,seperti yang kita lihat pada gambar yang ada diatas,semakin kecil nilai f maka akan semakin besar bukaan pada lensa kamera. Bukaan Diafragma/aperture lebar digunkan untuk banyaknya cahaya yang masuk kedalam sensor kamera. hal ini juga akan memiliki efek lain karena area tajam akan lebih sempit dan bokeh akan semaik lebar, Bukaan aperture lebar banyak digunakan dalam fotografi potrait untuk mengisolasi subyek dari background seningga nampal menonjol, sedangkan bukaan diafragma/aperture kecill digunakan untuk semua area dalam frame dan akan nampak tajam. bukaan kecil sendiri banyak sekali digunakan dalam fotografi landspacpe ,dimana tujuannya adalah untuk menampilkan kesan 3 Dimensi, jadi semua area perlu tajam.
Sense of sense juga perlu ditonjolkan.lensa memiliki bukaan diafragma/aperture berbeda beda dan ke banyakan lensa zoom memiliki bukaan diafragma/aperture tidak selebar lensa prime. dalam memilih lensa dengan aperture lebar,maka salah satu pertimbangannya adalah jumlah blade, karena semakin banyak makan bokeh pada kamera akan terlihat semakin lembut dan terbentuk kebulatan.
5. White Balance
(Gambar Pengaturan White Balace)
White Balance ini digunakan untuk melakukan pengaturan benda berwarna putih, bisa menggunakan kertas,baju atau dinding,Anggap saja kita menggunakan kertas maka caranya adalah menempatkan kertas pada bidang tertentu, gunakan pencahayaan yang sedang sedang saja dan gunakan manual fokus dan usahakan seluruh frame foto terisi dengan kertas tersebut. Pengaturan white Balance ini bisa menggunakan skalan kelvin atau gambar gambar untuk menyatakan temperature pencahayaan ruangan. pada saat kita memotret manual dan menginginkan hasil tertentu misalkan kekuningan/temperature hangat maka white balace tidak sesuai dengan paduan tentunya tidak masalah kareba dengan tujuan tertentu
Teknik teknik tersebut meliputi : Komposisi objek yang baik,pencahayaan yang seimbang dan fokus,untuk melatih itu semua tentu perlu latihan terus menerus, karena kepekaan kita akan semakin sering di asah, dengan komposisi akan cukup sulit di kuasai tanpa latihan dengan terus menerus, komposisi bukan hanya saja objek yang mempunyai susunan yang baik, melainkan juga posisi angle yang baik juga dimana fotografer mampu menemukan titik yang bagus.
Saat pengambilan gambar bisa kapanpun,dimana saja, baik siang, malam, pagi atau pun sore dengan mempertimbangkan pencahayaan, kondisi tempat pemotretan dan menguasai penggunaan kamera untuk mendapatkan hasil gambar yang andai inginkan.
Pada setiap kamera pasti memiliki karakteristik yang berbeda beda, oleh karena itu penting sekali bagi seorang fotografer untuk mengiasai teknik teknik menggunkakan kamera DSLR.
Berikut di bawah ini adalah teknik teknik dasat menggunakan Kamera DSLR yang perlu kita ketahui:
1. Fokus
(Gambar fokus lensa pada Kamera )
Pengaturan Fokus kamera secara manual dapat di lakukan dengan cara menggeser ke mode Manual(M) panel fokus yang ada di lensa.
Fokus manual sering di gunakan dalam minim cahaya seperti indoor atau kondisi pada malam hari. Gunakan mode auto dan fokuskan bergerak otomatis untuk menyesuaikan zoom, Beberapa teknik mengambilan gambar yang berkaitan degan jarak : 1. Extreme long Shot (Pandangan Sangat LuAS
2. Long shot (Pandangan Lebih Dekat)
3. Medium Long Shot (Manusia dari lutut sampai kepala)
4. Medium Shot (Objek diatas pinggang sampai kepala)
5. Medium Close Up (Objek manusia dari dada sampai kepala)
6. Close Up (Wajah)
7. Big close Up (Hidung/mata)
8. Extreme close Up (Pori-pori Kulit.
2. Shutter Speed
(Gambar Slow Speed)
Shutter Speed adalah pengaturan kecepatan buka tutup rana atau jendela di sebuah kamera,Pengaturan Shutter Speed dalam satuan detik misalnya 1/1000 atau 1/25,waktu buka tutup rana jendela sehingga cahaya yang masuk ke image sentor lebih sedikit misal nya 1/125,sebaliknya apabila angka satuannya semakin besar misal 1/1000 maka akan semakin cepat buka tutup rana/jendela kamera sehingga cahaya yang masuk ke image sensor lebi banyak untuk membidik objek.
(Gambar Shutter speed Cepat)
Untuk menghasilkan foto sesuai gambar yang kita inginkan maka kita membutuhkan pengaturan shutter speed pada kamera,apabila pengambilan gambar pada malam hari,pada shutter speed yang rendah dan diperlukan monopod atau tripot,agar mengantisipas gambar tidak goyang dan gambar yang dihasilkan tidak goyang atau kabur.
3. ISO
(Gambar Pada perubahan ISO Kamera )
ISO adalah tingkat kesensitifan sensor pada kamera. Semakin tinggi ISO pada kamera semakin sensitif pula sensor sehingga gambar yang dihasilkan akan memiliki kelebihan cahaya, sebaliknya semakin rendah ISO settingan pada kamera makan semakin minim pula cahaya yang masuk ke sensor kamera, Seperti gambar diatas,semakin rendah pengaturan ISO maka akan semakin rendah pula noise,apabila semakin tinggi ISO makan akan semakin tinggi pula Nosenya. Anda harus bisa menggunkan Setting ISO yang pas untuk kamera anda, ISO tinggi digunakan pada saat malam hari atau pada saat disuatu ruangan yang minimun cahaya. Agar gambar yang di hasilkan maksimal gunakanlah ISO 100 dan ingat menaikkan ISO juga berarti menaikkan noise pada Kamera anda.
4. Diafragma
(Gambar Pengaturan Diafragma pada Kamera)
Diafragma atau disebut juga dengan Aperture ini disimbolkan dengan (f/aperture) yaitu pengaturan bukaan pada lensa kamera,seperti yang kita lihat pada gambar yang ada diatas,semakin kecil nilai f maka akan semakin besar bukaan pada lensa kamera. Bukaan Diafragma/aperture lebar digunkan untuk banyaknya cahaya yang masuk kedalam sensor kamera. hal ini juga akan memiliki efek lain karena area tajam akan lebih sempit dan bokeh akan semaik lebar, Bukaan aperture lebar banyak digunakan dalam fotografi potrait untuk mengisolasi subyek dari background seningga nampal menonjol, sedangkan bukaan diafragma/aperture kecill digunakan untuk semua area dalam frame dan akan nampak tajam. bukaan kecil sendiri banyak sekali digunakan dalam fotografi landspacpe ,dimana tujuannya adalah untuk menampilkan kesan 3 Dimensi, jadi semua area perlu tajam.
Sense of sense juga perlu ditonjolkan.lensa memiliki bukaan diafragma/aperture berbeda beda dan ke banyakan lensa zoom memiliki bukaan diafragma/aperture tidak selebar lensa prime. dalam memilih lensa dengan aperture lebar,maka salah satu pertimbangannya adalah jumlah blade, karena semakin banyak makan bokeh pada kamera akan terlihat semakin lembut dan terbentuk kebulatan.
5. White Balance
(Gambar Pengaturan White Balace)
White Balance ini digunakan untuk melakukan pengaturan benda berwarna putih, bisa menggunakan kertas,baju atau dinding,Anggap saja kita menggunakan kertas maka caranya adalah menempatkan kertas pada bidang tertentu, gunakan pencahayaan yang sedang sedang saja dan gunakan manual fokus dan usahakan seluruh frame foto terisi dengan kertas tersebut. Pengaturan white Balance ini bisa menggunakan skalan kelvin atau gambar gambar untuk menyatakan temperature pencahayaan ruangan. pada saat kita memotret manual dan menginginkan hasil tertentu misalkan kekuningan/temperature hangat maka white balace tidak sesuai dengan paduan tentunya tidak masalah kareba dengan tujuan tertentu
Komentar
Posting Komentar